Senin, 09 Juni 2014

BFF (Best Friends Forever)

Hai teman, namaku Syafa Aulia Ibnatia. Kalian cukup memanggilku Syafa. Aku lahir pada tanggal 13 Juli 2002 pada pukul 13 :00 hari jum'at kliwon di Lamongan. Mungkin aku tak perlu mengulaskan biodataku sedetail mungkin. Di blogger baruku ini aku akan menceritakan suatu pengalaman yang membuatku merasa kehilangan.

Aku tinggal di Surabaya semenjak tahun 2011. Sebelum di Surabaya aku pernah menyinggahi kota Samarinda selama 8 tahun lamanya. Disinilah aku memulai hidup baru dan bertemu teman teman baru. Saat itu aku kelas empat Sekolah Dasar. Ayahku menuntun aku masuk ke dalam kelas baruku. Kelasku berada di lantai tiga. Sesampainya di depan pintu kelas, aku mengetuk pintu dengan cukup gelisah. Dan seseorang pak guru membukakan pintu. Tepat di depan mataku sekitar tiga puluh lima murid yang belum aku kenal. Aku duduk di salah satu bangku. Aku pun salting bertemu mereka.
Di hari pertama tepatnya pada tanggal 12 Juli 2011, aku cukup mendapatkan beberapa teman baru. Aku senang sekali. Aku harap di ulang tahun ku yang ke sembilan besok, aku mendapatkan teman yang lebih banyak lagi. Aku juga tak bisa melupakan teman teman dan sahabatku di Samarinda.

Hari demi hari berlalu. Kini aku mulai mencintai kota baruku ini seperti ku mencintai mantan kotaku dulu. Ku jalani hari-hari ini tanpa mengingat perpisahan. Sejauh ini aku hanya dapat meremeh kan perpisahan. Menurutku perpisahan adalah suatu kejadian biasa yang selalu dialami karena setiap pertemuan pasti ada perpisahan.

Walau kurasa diawal pertemuan ini aku belum menemukan sahabat ataupun teman dekat, akan tetapi ku merasa nyaman dengan semua ini. Hingga suatu permasalahan sepele datang membuatku menyerah. Semenjak itu aku pun selalu menginginkan perpisahan dengan semua kejadian ini. Seorang anak perempuan tomboy yang membenciku. aku tak mengerti apa salahku sehingga ia harus melakukan semua ini padaku. Hingga aku berpikir apa aku terlalu bodoh untuk berteman dengannya. Mungkin aku lebih menyukai kotaku dulu ketimbang ini. Tapi apa boleh buat. Tersenyum lebih membuatku lega. Walau tersenyum hanya untuk menutupi kesalahanku. Aku tak bisa berbuat apa-apa.

Satu tahun kemudian, kini aku telah kelas lima Sekolah Dasar. Alangkah ajaibnya Allah memberi mukjizat kepadaku dengan memberi otak yang lebih cerdas daripada sebelumnya. Aku terheran heran betapa anehnya. Sebelum itu aku hanya mendapat ranking terakhir. Tetapi kini, aku kaget saat sang wali kelas membacakan hasil nilai kepada semua penghuni kelas. Awalnya ku tak percaya. Aku mengalami kenaikan walau tak menepati peringkat satu setidaknya aku masih mendapatkan peringkat dua.

Aku berharap, dengan aku yang tak lagi begitu bodoh semuanya ingin berteman denganku. Memang benar, di kelas lima ku ini tak ada namanya kata pertengkaran untukku. Namun, tetap saja tak ada yang mau berteman denganku. Hingga akhirnya ku menemukan dia. Dia adalah sahabat yang baik untukku. Namanya Manik. Dia justru mengenalkanku pada kakak kelas berwajah kembar yang baik hati itu. Kita semua pun bersahabat. Walau kita beda angkatan, yang namanya sahabat tetaplah sahabat tak memandang perbedaan.

Aku tak memikirkan itu sebelumnya. Kini ku terpisah dengan sahabatku (kakak kelas) pada saat aku menduduki bangku kelas enam. Disinilah aku baru merasakan kehilangan itu. Hanya tinggal aku dan Manik saja. Hari-hari ku lalui bersama sahabatku seperti memasak bersama, bermain bersama, bersepedaan bersama hingga semua itu terputus begitu saja semenjak seseorang anak perempuan memisahkan kita. Kita saling membenci. Entah mengapa ku percayai omongan anak perempuan itu. Manik sendiri kesepian. Sedangkan aku menjadi sahabat yang lain.

Suatu hari, muncullah empat anak perempuan lainnya menghiasi hidup ku. mereka menjelaskan semuanya bahwa aku dan Manik telah di adu domba. Aku kecewa sekali mendengarnya. Ku tak percaya bahwa anak perempuan (yang memisahkan persahabatanku dengan Manik) begitu licik. Apa niatnya melakukan semua ini. Begitu juga seorang anak perempuan tomboy yang kuceritakan sebelumnya, kini lebih membenci aku. Apa dengan otak baru yang diberi Allah padaku pada saat kelas lima semuanya menilaiku lebih sok pintar.

Ku tak tau harus berbuat apalagi. sekarang bulan Februari 2014. sekitar empat bulan lagi kita semua akan berpisah. Dan aku tak pernah mengukir pengalaman indah. Rasanya ingin sekali ku percepat waktu hingga perpisahan nanti. Aku tak kuat lagi di bully dan di caci maki serta di hina. Si anak tomboy itu bilang kalau Hatersku berjumlah 72 anak. Aku kaget tak mainnya. Setiap malam, ku selalu memikirkan omongan itu. Aku sedih sekali. Kalau begitu ambilah saja kecerdasanku dan tukarkan dengan kebahagiaan.

Ya, tentu saja. Do'aku terkabulkan aku memiliki seorang sahabat baru yang lebih banyak. Namanya, Ovel, Adiena, Shella, sama Della. Kini anak di kelasku lebih memilih aku daripada si anak tomboy tadi. Aku senang sekali walau sedikit rasa kasian terpendam pada anak tomboy itu.
Aku, Manik, Ovel, Della, Adiena, dan Shella pun menjadi BFF yang bernama Bombay. Mungkin, menurut kalian Bombay itu Alay. Kami akui bahwa bombay itu Alay karena hanya dengan ini kita menjadi lebih PeDe. Grup BFF ini berdiri pada tanggal 25 Mei 2014 dimana saat itu kita sedang pergi Study Tour ke Malang. Angka keberuntungan kami adalah angka delapan. Tak tau itu kebetulan atau tidak, kami mendapat kamar tidur nomor 8 dan kelompok 8 rafting di kaliwatu Malang.

Seneng.... banget rasanya punya sahabat. Aku pasti nggk akan bisa lupain semua itu. Kini, ku mengetahui arti sebuah perpisahan. Semua orang pasti tak menginginkan sebuah perpisahan. Akan tetapi perpisahan itu sendiri yang menghampirinya. Dulu, aku ingin buru-buru berpisah dengan teman-temanku di Surabaya. Tapi Di endingnya, aku lebih tak menginginkan perpisahan.
Saat ini, ku ukir masa masa indahku di sebuah markas. Indah.. banget suasanya. Aku membuat keyakinan semoga orang yang menemukan markas kita itu dan menguburkan daun bertuliskan keinginan, maka ia adalah penerus Bombay.. Hahaha.

Akhirnya aku bisa juga mendapatkan kebahagiaan walau hanya dalam sebelas hari lagi kita berpisah. Aku akan pergi ke Yogyakarta. Sedih :'(
Don't Forget me, please.. My Best Friends :) Mau tau Beautiful Moment's BombayStics?? klik Disini


Thanks, For Read, Everyone :) Ku harap kalian suka dengan kisahku ini. Jika kalian ingin lebih tau tentang aku klik Disini dan jika kalian mau lihat profil facebook ku Disini